Palembang, Sumateraexpress.com – Kegiatan Belajar Dan Diskusi Naskah Ulu Di Savior Cafe Dan Resto. Selasa (11/06/2024)
Aksara Ulu, tradisi tulis Khas Sumatera Selatan yang telupakan, sedikit minat generasi yang perduli. Kegiatan Belajar dan diskusi aksara ulu yang di adakan oleh Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu Sumatera Selatan bertema “5 sampai 10 Menit bisa Tulis Ulu dan memahami Naskah Ulu”.
Kegiatan ini, dihadiri oleh para narasumber muda ahli Aksara Ulu, Nuzulur Ramadhona ketua Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu(PAU) dan Muhammad Haidar Izzudin. Keduanya pengiat Aksara Ulu, asli putra daerah Sumatera Selatan. Kegiatan ini, dihadiri para akademisi dari mahasiswa/i Sejarah Peradaban Islam, UIN Raden Fatah, guru SMK Xaverius, Dinas Kebudayaan Palembang, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.
Menurut Rahmat Syaputra Selaku Ketua Pelaksana Kegiatan”kegiatan ini bertujuan agar generasi-generasi muda dapat kembali mengenal dan mau ikut melestarikan kembali budaya tulis Sumatera Selatan, dan bisa memahami kembali atau artefak naskah kuno, serta generasi saat ini bisa kembali menulis tulisan khas daerah Sumatera Selatan dengan cepat, mengikat Aksara Ulu, aksara yang paling muda untuk dipelajari” Ujarnya.
Nuzulur Ramadhona menghimbau kepada seluruh peserta yang hadir, pentingnya bagi generasi muda untuk ikut andil dalam melestarikan Aksara Ulu khususnya di daerah Sumatera Selatan. Mengingat Aksara Ulu tidak bisa dilestarikan oleh satu orang atau dua orang melainkan harus di lestarikan bersama dengan beragam elemen masyarakat.Maka dari itu perlunya menambakan sumber daya manusia yang bisa baca tulis aksara ulu, supaya aksara tersebut bisa tetap eksis dan telestari sampai ke generasi berikutnya.
Perkumpulan Pecinta Aksara Ulu, akan terus melanjutkan kegiatan ini menjadi kegiatan rutin bulanan. Agar Kegiatan ini selaras dengan misi dan visi perkumpulan untuk tetap melestarikan Aksara Ulu di Sumatera Selatan. Perkumpulan ini, wadah dan benteng terakhir bagi para generasi muda Sumatera Selatan yang ingin memahami kembali Literasi lama Sumatera Selatan (Aksara Ulu) dalam melestarikan dan mengembangkan aksara ulu Sumatera Selatan.